Minggu, 19 Maret 2017

Kilas Balik Final Liga Champions 1995-1996 Juventus vs Ajax


Sejak awal turnamen, Ajax dan Juve difavoritkan bertemu di final, karena kedua klub punya banyak pemain berkelas. Kalau Juve lebih banyak didominasi pemain senior, Ajax justru sebaliknya. Klub yang dilatih Louis van Gaal itu sedang dalam puncak kesuksesan.

Dengan mengandalkan deretan pemain muda berbakat, mereka berhasil menjuarai Liga Champions 1994/95. Sebagian besar skuad tersebut masih bertahan di musim berikutnya sehingga mereka masih menjadi tim favorit juara.

Ajax dan Juve akhirnya bertemu di pertandingan final yang berlangsung di stadion Olimpico Roma pada 22 Mei 1996. Juve yang masih dilatih Marcello Lippi mengejutkan lawannya lewat gol yang dicetak Fabrizio Ravanelli di menit ke-12.

Pertandingan berlangsung seru, menegangkan sekaligus menghibur. Kedua tim menerapkan pola menyerang. Namun Ajax sedikit kaget karena tidak menyangkan Juve yang biasanya bermain lebih defensif menerapkan pola permainan menyerang.

Pasang iklan disini  

Ajax berhasil menyamakan skor di menit ke-41 melalui Jari Litmanen. Kelihatannya pertandingan akan berakhir dengan banyak gol. Namun ternyata tidak ada serangan yang berhasil menemui sasaran sehingga pertandingan harus ditentukan lewat adu tendangan penalti.

Faktor kematangan dan pengalaman yang membuat Juve lebih unggul. Empat penendang mereka; Ciro Ferrara, Gianluca Pessotto, Michele Padovano dan Vladimir Jugovic semuanya menjalankan tugasnya dengan baik.

Sementara Ajax hanya membuat gol melalui Litmanen dan Arnold Scholten, sedangkan Edgar Davids dan Sonny Silooy gagal menjebol gawang Juve yang dikawal Angelo Peruzzi.

The Old Lady akhirnya memenangkan drama adu penalti dengan skor 4-2. Ini adalah gelar kedua Juve di ajang Liga Champions.

Susunan pemain
Juve: Angelo Peruzzi; Ciro Ferrara, Gianluca Pessotto, Moreno Torricelli, Pietro Vierchowod, Paulo Sousa/Angelo Di Livio, Didier Deschamps, Antonio Conte/Vladimir Jugovic, Gianluca Vialli (c), Alessandro Del Piero, Fabrizio Ravanelli/Michele Padovano.
Ajax: Edwin van der Sar; Sonny Silooy, Danny Blind (c), Frank de Boer/Arnold Scholten, Winston Bogarde, Ronald de Boer/Nordin Wooter, Finidi George, Edgar Davids, Nwankwo Kanu, Jari Litmanen, Kiki Musampa/Patrick Kluivert.



Skuad Juventus tahun 1995/1996 

KIPER :  

Angelo Peruzzi  

Michelangelo Rampulla  


BEK :
Massimo Carrera  
Ciro Ferrara  
Gianluca Pessotto  
Sergio Porrini
Pietro Vierchowod  


GELANDANG :
Antonio Conte  
Didier Deschamps  
Angelo Di Livio
Luigi Giandomenico  
Vladimir Jugović  


Attilio Lombardo

Giancarlo Marocchi
Paulo Sousa  
 Alessio Tacchinardi  
 Moreno Torricelli 

PENYERANG :  
Alessandro Del Piero
Michele Padovano  
Fabrizio Ravanelli
Tommaso Rocchi  
Gianluca Vialli  



PELATIH :
Marcello Lippi




SEJARAH TERBENTUKNYA UEFA

Kamis, 09 Maret 2017

Giampiero Boniperti, Didikan Akademi Terbaik Juventus Sepanjang Masa

Mungkin disaat ini, alumnus tulen akademi Juventus yang menjadi andalan di tim utama memang langka. Di dalam skuat dominator Serie A sejak 2011-2012, paling hanya Claudio Marchisio yang menjadi pilar penting.
Namun, pada masa lalu, akademi Juventus menyumbang banyak pemain yang kemudian menjadi bintang-bintang di tim utama La Vecchia Signora. Siapa yang terbaik di antara mereka?
Dari Giampiero Combi, kiper yang membawa Juventus mendominasi Serie A pada awal era 1930-an; Pietro Rava, bek kiri yang prestasi terbaiknya justru mengantar tim nasional Italia meraih medali emas Olimpiade 1936 dan Piala Dunia 1938; sampai Paolo Rossi, yang dalam waktu singkatnya memperkuat tim utama Juventus mampu memberikan trofi Piala Winner 1984 dan Piala Champion 1985.
Ada pula tiga pemain depan yang lebih banyak mendapatkan sorotan sekaligus bisa dibilang lebih menentukan terhadap kesuksesan I Bianconeri pada masa lalu.

Tiga pemain tersebut adalah Giampiero BonipertiRoberto Bettega, dan Alessandro Del Piero.

Boniperti meraih lima scudetto dan dua Coppa Italia pada era 1950-an. Bettega membawa Juve mendapatkan tujuh scudetto dalam satu dekade antara 1971-1982, juga dua trofi Coppa Italia dan Piala UEFA 1977.
Del Piero paling mentereng soal koleksi trofi. Dia mengoleksi enam scudetto, satu Coppa Italia, empat Supercoppa Italiana, satu Liga Champions, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Interkontinental.
Del Piero juga merupakan pemegang rekor penampilan dan gol terbanyak Juventus. Keduanya dia dapatkan dengan mematahkan rekor milik Boniperti.

Pasang iklan disini

Soal 100 Persen

Sayangnya, Del Piero bukan murni produk akademi Juventus. Dia hanya setahun berada di sana. Karier junior Del Piero lebih banyak dihabiskan di klub lain, San Vendemiano (1982-1988) dan Padova (1988-1993).
Baru pada 1993 Del Piero diboyong ke Juventus oleh Boniperti. Del Piero juga tak menghabiskan kariernya di Tim Hitam-Putih. Setelah meninggalkan Juve, dia sempat bermain di Liga Australia dan Liga India.
Hal sama bisa diutarakan soal Bettega. Dia sempat dipinjamkan ke Varese pada awal kariernya. Bettega juga mengakhiri karier profesionalnya di Toronto Blizzard, bukan bersama Juventus.
Soal 100 persen menjadi bagian dari sejarah Si Nyonya Tua, Boniperti jadi harus dipilih sebagai yang terdepan. Boniperti benar-benar produk akademi tulen.
Dia juga menjalani karier 100 persen di Juventus, antara 1946-1961. Setelah tak lagi menjadi pemain, Boniperti diberi posisi oleh Keluarga Agnelli di manajemen klub.
Dia sempat menjadi presiden klub, bahkan sampai sekarang masih menjadi presiden kehormatan. Bettega dan Del Piero tidak mencapai level tersebut.
Keluarga Agnelli sendiri merasa bahwa Boniperti adalah figur yang benar-benar mewakili filosofi Juventus. Jadi, dialah yang bisa dianggap sebagai alumnus akademi terbaik.


Biodata
1. Nama : Giampiero Boniperti.
2.Lahir   : 4 juli 1928 di Barengo,Piedmont, Italia.
3 Posisi  : PENYERANG/sayap/playmaker 

Karier (Klub)
1. Bermain untuk klub Juventus dari tahun 1946 sampai tahun 1961 dengan 444 penampilan dan 178 gol.

Karier (Timnas)
1.bermain 38 penampilan dengan mencetak 8 gol.

Prestasi
1. 5 Gelar juara Serie A (1949-1950, 1951-1952, 1957-1958, 1959-1960, 1960-1961)
2. 2 Gelar juara Coppa Italia ( 1958-1959, 1959-1960)